Foto saat masa berdiskusi dengan sekretaris DPRD Kab. Tangerang Neneng Almirah
Tangerang – Aksi unjuk rasa masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Masyarakat Tangerang Raya dan Serikat buruh digelar di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang pada Selasa, (23/12/2025).
Aksi yang berlangsung sejak pagi hingga pukul 12.00 WIB tadi menuntut adanya Permintaan maaf secara terbuka dari Pemerintah Kabupaten Tangerang kepada Masyarakat terkait Kegiatan Rapat Evaluasi dan konser privat di Bandung yang viral baru – baru ini di sosial media.
Selain itu masa juga menuntut Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat terbuka terkait masalah penggunaan Anggaran, dan menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun dan melakukan penegakan hukum di wilayah Kabupaten Tangerang.
Pukul 11.00 WIB pada saat jalannya aksi unjuk rasa, masa yang saat itu berada di luar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mulai mencoba merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Tangerang.
Dikarenakan mulai tidak kondusifnya unjuk rasa yang berlangsung, Neneng Almirah Selaku Sekretaris DPRD Kabupaten Tangerang coba menemui dan memberikan jawaban kepada peserta aksi, ia mengatakan dengan tidak adanya Pimpinan dan Anggota DPRD di lokasi sehingga tidak bisa menemui peserta aksi, dirinya akan mencatat dan menyampaikan tuntutan dan aspirasi pada aksi unjuk rasa itu.
” Karena Bapak Ibu Anggota DPRD tidak bisa menemui dalam aksi hari ini, silahkan tuntutan aspirasi apa saja yang akan di sampaikan bapak – bapak hari ini, akan saya sampaikan kepada Pimpinan Anggota DPRD nanti “, Kata Neneng saat menemui peserta aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang.
Setelah mendengarkan jawaban yang di sampaikan oleh Neneng selaku Sekretaris DPRD, Khaerudin selaku Koordinator Aksi di lapangan memberikan tanggapan bahwa surat pemberitahuan aksi sudah masuk ke kepolisian seminggu yang lalu. Tetapi dengan tidak adanya Pimpinan Anggota yang menemui masa saat aksi unjuk rasa, menurut khaerudin para Anggota DPRD mengganggap unjuk rasa ini hanya rutinitas kebodohan dan juga seperti bermain kucing – kucingan dengan pengunjuk rasa yang hadir pada saat itu.
” Aksi ini tidak terjadi tiba – tiba surat kami sudah masuk seminggu yang lalu di Polresta Tangerang, artinya sudah pasti ada tembusan adanya unjuk rasa hari ini, tapi tiba – tiba hari ini mau sampaikan apa, mau ngomong kan apa seolah – olah ini rutinitas kebodohan, jadi kami minta ini Anggota DPRD bukan saat main kucing – kucingan dengan kami ini ” Ucap Khaerudin saat menanggapi jawaban Sekretaris DPRD.
Selain itu khaerudin juga menegaskan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang untuk menanggapi tuntutan dan aspirasi dalam aksi unjuk rasa yang dilaksanakan hari ini, jika tidak ingin ada aksi masa susulan yang lebih besar.
” Sampaikan kepada Pimpinan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang tanggapi dengan baik tuntutan aksi masa hari ini, akan ada pergerakan masa lebih besar lagi apabila unjuk rasa hari ini tidak di tanggapi dengan baik “, Tandasnya.
(R/Z).
Makassar, Sorotnusantara.net - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan…
Naypyidaw - Di tengah bayang-bayang perang saudara dan keraguan atas kredibilitas prosesnya, masyarakat Myanmar mulai…
Tangerang, sorotnusantara.net - Proyek pembangunan tugu titik nol Kabupaten Tangerang yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan…
Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat tertutup dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk membahas putusan Mahkamah…
MENJELANG tahun baru, seringkali kita mendapat berbagai saran terkait menetapkan tujuan serta menyusun rutinitas kebugaran yang diklaim dapat…
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana pemanfaatan pusat perbelanjaan seperti mal…